Rabu, 28 September 2011

Intermezo "Duhai Dinda"


~Duhai Dinda...

Adindaku cintaku bukan diatas
lisan maka tak harus aku
ucapkan.

Adinda cintaku bukan di mataku
maka tak harus aku menatapmu.

Adinda, cintaku bukan pada
jemariku maka tak perlu ku
sentuh engkau.

Duhai cinta, ku dengar gemercik
hatimu bertanya, "maka dengan
apa engkau mencintaiku ?"

wahai yang ku cinta, aku
mencintaimu dengan kebenaran.

Aku mencintaimu dengan
memuliakanmu.

Aku mencintaimu dengan
menjaga kehormatanmu.

Aku tak peduli mereka berkata
apa atas kebisuanku dalam cinta.
Tapi aku tetap yakin inilah yang
terbaik.

Aku akan tetap rahasiakan rasa
hatiku.

Ingin ku jaga suci hatiku, dan suci
dirimu dengan merahasiakan rasa
hatiku ini.

Adinda ketahuilah di balik cintaku
terdapat bukti kesungguhanku. Di
balik cintaku aku selalu
menjanjikan kesetiaan.

Dan sudah ku buktikan walau
cinta belum ku ucapkan.
Dan tentu engkau tahu itu.

Biarlah mereka bermadu kasih di
luar janji suci dengan kehinaan
dan menyia-nyiakan masa muda.
Dan penyesalan di akhir cerita.
Adinda aku ingin kita mengukir
kisah cinta dan bermadu kasih di
bawah janji suci yang di ridhoi
Allah.

Adinda yang ku cinta, ukirlah
kisah yang manis saat ini. Guna
kelak bila kita punya anak
kisahmu dan kisahku bisa menjadi
dongeng sebelum tidur bagi anak
kita.

Adindaku...Bisuku dalam cinta,
diamku, tunduknya
pandanganku, maluku. Itu adalah
bukti cintaku padamu.

InsyaAllah,Andai kita tak di
pertemukan di dunia,maka aku
menunggumu di Syurga-Nya. . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar